- Intel Celeron N3350 1.1 GHz (Up to 2.4 GHz)
- VGA Intel HD 500
- Ram 4GB
- HDD 500GB
- Windows 10
Buka Oracle VM Virtualbox
Klik "New" lalu pilih Debian. Disini saya akan menginstal Debian 32Bit.
Atur memory/Ram sesuai selera. Rekomendasi 1GB.
Pilih "Create a virtual hard disk now". Lalu Klik "Next"
Pilih harddisk type "VDI (Virtual Disk Image). Klik "Next"
Pilih "Dynamically Allocated"
Kapasitas Harddisk untuk Debian 8 minimal 40GB. Karena ini hanya Virtual/Simulasi, jadi saya memakai 80GB harddisk virtual. Jika sudah klik "Create".
Masuk ke "Setting"
Pada bagian system setting - boot order, Uncheck/Hilangkan centang pada Floppy dan pindahkan ke bawah seperti pada gambar.
Pada bagian storage setting, klik bagian Empty di Controller IDE dan pilih disk/ISO Debian 8 seperti pada gambar. Lalu klik Ok.
Persiapan sudah siap. Mari kita mulai menginstal dengan klik Start yang berwarna hijau.
Pilih "Install" atau "Graphical Install". Jika Ram kurang dari 1GB, Pilih Install saja.
Pilih Bahasa. Klik enter.
Pilih lokasi anda. Menurut saya ini tidak terlalu penting Jadi klik Enter saja.
Pilih American English untuk Keymap.
Kosongkan saja Name Server Address. Klik enter.
Untuk Hostname dikosongkan juga tidak apa-apa. Bagian ini bisa dilewati.
Untuk Domain Name juga bisa dikosongkan. Klik enter.
Set root password sesuai selera. Lalu enter.
Masukkan lagi passwordnya.
Masukan username sesuai selera.
Masukkan juga username untuk akun nua juga. Isi sesuai selera.
Masukkan passwordnya sesuai selera.
Masukkan lagi password yang tadi.
Pilih zona waktu sesuai tempat anda tinggal.
Jika bingung untuk membagi partisi, pilih saja Guided - Use entire disk.
Pilih disk. Lalu enter.
Kemudian pilih Separate /home partition.
Jika sudah, klik Finish partitioning and write change to disk.
Klik Yes.
Pada bagian scan another CD/DVD, pilih No. Karena Disk yang digunakan hanya 1 Disk Debian saja. Jika memiliki Disk lain, pilih yes.
Pilih No di bagian Network Mirror.
Tunggu sejenak. Debian sedang melakukan penginstalan.
Pada Configuring popularity-contest, bebas pilih. Yes atau No tidak masalah. Disini saya pilih Yes.
Nah pada bagian Software Selection, saya hanya memilih Print Server dan Standar System Utilities. Karena nantinya saya akan gunakan Debian 8 sebagai server. Jika ingin digunakan sebagai desktop, pilih Debian Desktop Environment. Klik Enter.
Tunggu sampai selesai.
Di bagian GRUB boot loader, saya pilih Yes. Jika tidak ingin diinstal, pilih No.
Pilih harddisk yang akan diinstal GRUB boot loader. Lalu Enter.
Penginstalan Selesai. Jangan lupa untuk remove disk Debian 8 nya. Karena di Virtualbox otomatis me remove, jadi tidak perlu. Jika sudah di remove, klik Continue. Sistem akan Reboot dengan sendirinya.
Jika sudah di Reboot, akan ada pilihan. Pilih saja yang pertama atau tunggu selama 5 detik. Maka akan masuk dengan sendirinya.
Ini adalah User Interface Debian 8 tanpa Desktop.
Login dengan username root. Jangan lupa masukkan passwordnya.
Jangan lupa setting IP Address nya. Ketik "nano /etc/network/interfaces". Lalu Enter.
Jika sudah, akan muncul tampilan seperti di bawah ini.
Saya disini menggunaka IP static. Jadi pada bagian allow-hotplug eth0 diganti dengan auto eth0.
Juga pada bagian iface eth0 inet dhcp, ganti dhcp menjadi static. Lalu masukkan IP sesuai kebutuhan. Jika sudah, tekan ctrl dan klik x. lalu klik Y. Kemudian enter.
Setelah itu, restart network dengan mengetik /etc/init.d/networking restart. Klik Enter.
Yang terakhir cek juga IP nya apakah sudah berubah atau belum dengan mengetikkan ifconfig. Akan muncul informasi mengenai Network.
Memang sedikit berbeda jika kita setting IP di Debian Desktop. Kalau di Debian Desktop, setting IP bisa dilakukan melalui terminal atau melalui system setting.
Itulah Langkah-langkah cara menginstal Debian 8. Semoga bermanfaat.
Klik "New" lalu pilih Debian. Disini saya akan menginstal Debian 32Bit.
Atur memory/Ram sesuai selera. Rekomendasi 1GB.
Pilih "Create a virtual hard disk now". Lalu Klik "Next"
Pilih harddisk type "VDI (Virtual Disk Image). Klik "Next"
Pilih "Dynamically Allocated"
Kapasitas Harddisk untuk Debian 8 minimal 40GB. Karena ini hanya Virtual/Simulasi, jadi saya memakai 80GB harddisk virtual. Jika sudah klik "Create".
Masuk ke "Setting"
Pada bagian system setting - boot order, Uncheck/Hilangkan centang pada Floppy dan pindahkan ke bawah seperti pada gambar.
Pada bagian storage setting, klik bagian Empty di Controller IDE dan pilih disk/ISO Debian 8 seperti pada gambar. Lalu klik Ok.
Persiapan sudah siap. Mari kita mulai menginstal dengan klik Start yang berwarna hijau.
Pilih "Install" atau "Graphical Install". Jika Ram kurang dari 1GB, Pilih Install saja.
Pilih Bahasa. Klik enter.
Pilih lokasi anda. Menurut saya ini tidak terlalu penting Jadi klik Enter saja.
Pilih American English untuk Keymap.
Kosongkan saja Name Server Address. Klik enter.
Untuk Hostname dikosongkan juga tidak apa-apa. Bagian ini bisa dilewati.
Untuk Domain Name juga bisa dikosongkan. Klik enter.
Set root password sesuai selera. Lalu enter.
Masukkan lagi passwordnya.
Masukan username sesuai selera.
Masukkan juga username untuk akun nua juga. Isi sesuai selera.
Masukkan passwordnya sesuai selera.
Masukkan lagi password yang tadi.
Pilih zona waktu sesuai tempat anda tinggal.
Jika bingung untuk membagi partisi, pilih saja Guided - Use entire disk.
Pilih disk. Lalu enter.
Kemudian pilih Separate /home partition.
Jika sudah, klik Finish partitioning and write change to disk.
Klik Yes.
Pada bagian scan another CD/DVD, pilih No. Karena Disk yang digunakan hanya 1 Disk Debian saja. Jika memiliki Disk lain, pilih yes.
Pilih No di bagian Network Mirror.
Tunggu sejenak. Debian sedang melakukan penginstalan.
Pada Configuring popularity-contest, bebas pilih. Yes atau No tidak masalah. Disini saya pilih Yes.
Nah pada bagian Software Selection, saya hanya memilih Print Server dan Standar System Utilities. Karena nantinya saya akan gunakan Debian 8 sebagai server. Jika ingin digunakan sebagai desktop, pilih Debian Desktop Environment. Klik Enter.
Tunggu sampai selesai.
Di bagian GRUB boot loader, saya pilih Yes. Jika tidak ingin diinstal, pilih No.
Pilih harddisk yang akan diinstal GRUB boot loader. Lalu Enter.
Penginstalan Selesai. Jangan lupa untuk remove disk Debian 8 nya. Karena di Virtualbox otomatis me remove, jadi tidak perlu. Jika sudah di remove, klik Continue. Sistem akan Reboot dengan sendirinya.
Jika sudah di Reboot, akan ada pilihan. Pilih saja yang pertama atau tunggu selama 5 detik. Maka akan masuk dengan sendirinya.
Ini adalah User Interface Debian 8 tanpa Desktop.
Login dengan username root. Jangan lupa masukkan passwordnya.
Jangan lupa setting IP Address nya. Ketik "nano /etc/network/interfaces". Lalu Enter.
Jika sudah, akan muncul tampilan seperti di bawah ini.
Saya disini menggunaka IP static. Jadi pada bagian allow-hotplug eth0 diganti dengan auto eth0.
Juga pada bagian iface eth0 inet dhcp, ganti dhcp menjadi static. Lalu masukkan IP sesuai kebutuhan. Jika sudah, tekan ctrl dan klik x. lalu klik Y. Kemudian enter.
Setelah itu, restart network dengan mengetik /etc/init.d/networking restart. Klik Enter.
Yang terakhir cek juga IP nya apakah sudah berubah atau belum dengan mengetikkan ifconfig. Akan muncul informasi mengenai Network.
Memang sedikit berbeda jika kita setting IP di Debian Desktop. Kalau di Debian Desktop, setting IP bisa dilakukan melalui terminal atau melalui system setting.
Itulah Langkah-langkah cara menginstal Debian 8. Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar